ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) UNTUK PENINGKATAN PENERIMAAN DIRI NARAPIDANA DENGAN VONIS HUKUMAN PERTAMA KALI

Sukasti, Ade Wulan (2017) ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) UNTUK PENINGKATAN PENERIMAAN DIRI NARAPIDANA DENGAN VONIS HUKUMAN PERTAMA KALI. Naskah Publikasi Prodi Magister Profesi Psikologi.

[thumbnail of NASKAH PUBLIKASI (ADE WULAN SUKASTI-13511006).docx] Text
NASKAH PUBLIKASI (ADE WULAN SUKASTI-13511006).docx

Download (46kB)

Abstract

Lembaga pemasyarakatan (Lapas) lebih dikenal dengan istilah penjara menimbulkan rasa takut dan perasaan tidak menyenangkan karena stigma yang melekat di dalamnya sehingga berstatus sebagai narapidana akan berdampak negatif dan akan mempengaruhi penerimaan diri pada narapidana. Ketika narapidana tidak mampu menerima kondisi dirinya yang berstatus sebagai narapidana, maka kualitas hidup dan adaptasi diri yang dimilikinya juga akan rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Acceptance and Commitment Therapy terhadap peningkatan penerimaan diri narapidana. Subjek dalam penelitian ini adalah 7 orang narapidana laki-laki dengan skor penerimaan diri rendah hingga sedang. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain one group pretest-postest design using a double posttest.Instrument penelitian yang digunakan meliputi skala penerimaan diri dan Acceptance and Commitment Questioner II. Analisis statistik Wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan skor sebelum dan setelah intervensi yang dilengkapi dengan analisa deskriptif. Hasil menunjukan ada perbedaan skor penerimaan diri pada saat pretest-postest yang di tunjukkan dengan koefisien Z sebesar -2,371 (p<0,05) dan pada saat postest-follow up koefisien Z sebesar -0,254 (p>0,05). Artinya, Acceptance and Commitment Therapy memiliki pengaruh terhadap peningkatan penerimaan diri pada narapidana dengan vonis hukuman pertama kali. Sedangkan pada pengukuran Acceptance and Commitment Questioner II menunjukkan skor pretest- posttest dengan koefisien Z sebesar -2,366 (p<0,05) dan pada saat posttest-follow up menunjukan koefisien Z sebesar -2,207 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa peserta memiliki tingkat penghindaran diri yang lebih rendah atau fleksibilitas psikologi yang lebih baik setelah mendapatkan Acceptance and Commitment Therapy.
Kata kunci: Acceptance and Commitment Therapy, penerimaan diri, narapidana.

Item Type: Article
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Magister Psikologi Profesi
Depositing User: Magister Psikologi Profesi UMBY
Date Deposited: 28 Sep 2017 10:46
Last Modified: 16 Aug 2022 07:50
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/675

Actions (login required)

View Item
View Item