Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penerimaan diri ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre ekperimental dan design one group prestest postest design. Analisis yang digunakan menggunakan analisis wilcoxon signed rank test. Jumlah subjek penelitian sebanyak lima orang dengan kriteria inklusi berdasarkan ciri-ciri tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan memberikan kuesioner kepada subjek, uji validitas dan uji reliabilitas, dan uji beda. Penerimaan diri adalah kesadaran diri individu dalam menerima dan memahami diri apa adanya dari sisi kelemahan dan kelebihan serta memiliki sikap positif atas dirinya, tidak terbebani oleh kecemasan atau rasa malu sehingga mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungannya. Salah satu intervensi yang mampu meningkatkan penerimaan diri adalah pemberian terapi Spiritual Emotional Freedom Techniquea (SEFT). Terapi SEFT dilakukan dengan tiga tahap yakni the set up, the tune in, dan the tapping serta ditutup dengan the gamut 9 procedure. Terapi SEFT dilakukan selama dua kali pertemuan. Hasil pengujian dengan analisis Wilcoxon signed rank test diketahui bahwa nilai Z sebesar -2.041 dengan nilai p value = 0,041 < 0.05 dengan rata-rata skor penerimaan diri saat pretest 21.40 dan naik saat postest menjadi 37.80. Hal ini berarti ada perbedaan tingkat penerimaan diri Ibu sebelum dan setelah diberikan terapi Spiritual Emotional Freedom Techniquea (SEFT). Artinya, ada pengaruh intervensi terapi SEFT dalam meningkatkan penerimaan diri ibu. Nilai mean atau nilai rata-rata penerimaan diri Ibu sebelum diberikan terapi SEFT adalah 21.40. Nilai mean atau nilai rata-rata penerimaan diri Ibu setelah diberikan terapi SEFT adalah 37.80, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan penerimaan diri Ibu setelah diberikan terapi SEFT.