Banyak remaja yang mengalami kekerasan seksual kemudian tidak melanjutkan perjalanan hidup akibat trauma yang dideritanya, namun tidak sedikit pula remaja yang menjadi korban kekerasan seksual yang mampu bangkit dan berproses menjadi individu yang lebih baik setelah masa terpuruknya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memahami proses posttraumatic growth remaja korban kekerasan seksual. Posttraumatic growth merupakan pengalaman perubahan positif yang terjadi sebagai hasil perjuangan individu setelah mengalami peristiwa traumatis, ditandai dengan penghargaan terhadap hidup, hubungan dengan orang lain, kekuatan dalam diri, kemungkinan baru dan perubahan spiritual. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses posttraumatic growth individu yang menjadi korban kekerasan seksual saat remaja. Penelitian ini melibatkan tiga partisipan utama yang telah mengalami kekerasan seksual pada saat remaja dan tiga significant other yang merupakan keluarga atau teman dekat dari partisipan. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posttraumatic growth pada remaja korban kekerasan seksual yaitu memaknai kehidupan, membangun hubungan yang baik dengan orang terdekat, keinginan untuk bangkit, memiliki harapan untuk masa depan dan semakin dekat dengan Tuhan.