Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan maskulinitas dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki. Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan yang positif akan konformitas dan maskulinitas secara simultan dan parsial dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki. Semakin tinggi konformitas serta maskulinitas yang kuat menyebabkan perilaku merokok pada remaja laki-laki yang semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Subjek penelitian ini adalah remaja laki-laki dengan rentang usia 13-18 tahun yang menjadi perokok aktif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Skala Perilaku merokok, Skala Konformitas, dan Skala Maskulinitas. Kemudian data diolah menggunakan teknik Analisis Regresi Berganda serta uji korelasi Product Moment Pearson. Dari hasil analisis data menggunakan teknik Analisis Regresi Berganda (Statistic Parametric Multiple Regression), diperoleh signifikansi 0.001 (sig. < 0.05). Hal ini berarti konformitas dan maskulinitas secara simultan (bersama) dapat dijadikan sebagai prediktor dan memberikan pengaruh untuk mengukur perilaku merokok pada remaja laki-laki. Dari hasil analisis data menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson diperoleh hasil nilai signifikansi antara konformitas dengan perilaku merokok adalah 0.000 (sig. < 0.05). Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara konformitas dengan perilaku merokok. Hasil nilai signifikansi antara maskulinitas dengan perilaku merokok adalah 0.002 (sig. < 0.05). Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara maskulinitas dengan perilaku merokok