Bubuk temulawak adalah antioksidan alami yang banyak dimanfaatkan, khususnya dalam pembuatan jamu tradisional. Pemanfaatan antioksidan alami dalam bentuk ekstrak dinilai sulit ditangani, sehingga perlu diatasi dengan menambahkan filler. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ekstrak bubuk temulawak dengan sifat antioksidatif yang tinggi berdasarkan variasi penambahan filler. Pada penelitian ini dibuat bubuk temulawak dengan perlakuan penambahan filler bubuk temulawak (0, 100, 300 dan 500 g). Uji yang dilakukan antara lain uji aktivitas antioksidan, fenol total, warna dan kadar air. Percobaan diulang sebanyak 2 kali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan perbandingan filler berpengaruh nyata terhadap kualitas bubuk temulawak. Hasil uji pada produk bubuk temulawak terbaik yaitu dengan penambahan filler 100 g diperoleh kadar antioksidan 79,38%, total fenol 1,01%, warna Lightneass 52,40, yellowness 37,23 dan kadar air 9,87%.