Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan gangguan dismorfik tubuh pada mahasiswi di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan dengan arah negatif antara citra tubuh dengan kecenderungan gangguan dismorfik tubuh pada mahasiswi. Semakin tinggi citra tubuh mahasiswi maka akan semakin rendah kecenderungan gangguan dismorfik tubuh pada mahasiswi sebaliknya semakin rendah citra tubuh maka akan semakin tinggi kecenderungan gangguan dismorfik tubuh pada mahasiswi. Subjek pada penelitian ini berjumlah 73 mahasiswi yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Citra Tubuh dan Skala Kecenderungan Gangguan Dismorfik Tubuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = -0,677 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan arah yang negatif antara citra tubuh dengan kecenderungan gangguan dismorfik tubuh pada mahasiswi. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,459 yang menunjukkan bahwa variabel citra tubuh memberikan kontribusi 45,9% terhadap variabel kecenderungan gangguan dismorfik tubuh dan sisanya 54,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.