Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD) pada remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara harga diri dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada remaja. Penelitian ini melibatkan 130 remaja yang berusia 12 sampai 21 tahun yang terdiri dari 93 perempuan dan 37 laki-laki. Instrumen yang digunakan adalah Skala Body Dysmorphic Disorder dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima (r = -0,742; p = <0,05). Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,550 sehingga dapat dikatakan bahwa harga diri memberikan sumbangan efektif sebesar 55% terhdap kecenderungan body dysmorphic disorder pada remaja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecenderungan body dysmorphic disorder pada laki-laki dan perempuan.