Limbah ampas tahu merupakan limbah organik dari industri olahan pangan
yang belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah dengan memanfaatkan ampas tahu sebagai nutrisi tambahan
pada media tanam jamur tiram. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh penambahan ampas tahu pada media tanam dan mendapatkan dosis
penambahan ampas tahu pada media tanam yang memberikan pertumbuhan
terbaik pada jamur tiram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai
Desember 2023 di dusun Ngoro-Oro, Sendangaung, Kec. Minggir, Kab. Sleman,
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) faktor tunggal dengan 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali.
Perlakuan dosis ampas tahu terdiri dari 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35%. Parameter
yang diamati yaitu panjang miselium, kecepatan pertumbuhan miselium, waktu
pemenuhan miselium, kemunculan primodia pertama, tinggi tubuh buah, diameter
tubuh buah, jumlah tubuh buah, jumlah total tubuh buah, bobot segar, bobot total
panen, dan kandungan protein jamur tiram. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa dosis ampas tahu 0 %, 5 %, 15%, 25 %, dan 35 % memberikan
pertumbuhan dan hasil jamur tiram yang tidak berbeda namun memberikan
pengaruh pada kandungan protein.