Seiring tumbuhnya usaha budidaya jamur di Indonesia, maka limbah yang
dihasilkan berupa baglog atau media tanam jamur juga semakin meningkat. Salah
satu upaya penanganan limbah jamur tiram dengan memanfaatkan baglog sebagai
bahan organik tambahan untuk media tanam maupun pupuk. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos limbah media jamur terhadap
pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian dilakukan di UPT kebun percobaan
Unit II Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang terletak di Gunung Bulu,
Argorejo, Sedayu, Bantul pada bulan junii sampai dengan September 2019.
Percobaan faktor perlakuan tunggal yakni dosis limbah media jamur tiram putih
terdiri atas 5 aras peralakuan yaitu P0 = (tanpa pupuk limbah media jamur tiram),
P1 = 10 ton/ha, P2 = 20 ton/ha, P3 = 30 ton/ha, dan P4 = 40 ton/ha , disusun dalam
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Variabel yang diamati
meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (heali), diameter batang (mm), ,bobot
segar dan bobot kering (g), panjang tongkol dengan dan tanpa kelobot (cm),
diameter tongkol dengan dan tanpa kelobot (mm), berat jagung dengan dan tanpa
kelobot (g) dan tinggi letak tongkol (cm). Data hasil pengamatan dianalisis dengan
analisis varians α = 5%. Hasil penelitan menunjukan bahwa pertumbuhan jagung
manis tidak di pengaruhi oleh dosis limbah media jamur tiram yang dicobakan.
Tetapi terdapat beda nyata pada bobot jagung dengan kelobot dengan dosis 20
ton/ha.