Permasalahan yang dihadapi oleh siswa SMA yaitu adanya tuntutan akademik
seperti banyaknya beban tugas yang diberi dan ujian yang harus dihadapi
sekalipun berada dalam situasi sulit yang dapat menimbulkan gangguan
psikologis seperti stress maupun depresi. Karena itu siswa membutuhkan
kemampuan resiliensi di bidang akademik agar mampu menghadapi tekanan
perubahan kondisi belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi
akademik adalah kemandirian belajar. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar
dengan resiliensi akademik pada siswa SMAN 3 Luwu Timur. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 114 orang yang memiliki karakteristik siswa SMAN 3
Luwu Timur yang berstatus aktif dan tidak sedang dalam masa penundaan
akademik. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan purposive
sampling. Pengambilan data menggunakan The Academic Resilience Scale (ARS-
30) dan skala Kemandirian Belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah
korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil analisis data yang diperoleh
menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = 0,641dengan p =0,000 yang
berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar
dengan resiliensi akademik pada siswa SMAN 3 Luwu Timur.