Mahasiswa masa kini memiliki tingkat stres yang tinggi dan afiliasi diri yang rendah. Afiliasi diri yang tinggi pada mahasiswa memiliki sejumlah manfaat positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) terhadap afiliasi diri pada mahasiswa. Karakteristik Partisipan penelitian adalah mahasiswa yang berusia 18-25 tahun dengan skor afiliasi diri rendah-sedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan desain between subjects design. Pengambilan data penelitian menggunakan skala afiliasi diri. Teknik analisis data yang digunakan yakni uji Wilcoxon Signed Rank Test, Mann Whitney, Visual Inspection, dan hasil tes prestasi, observasi, dan lembar kerja. Hasil analisis Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai Z sebesar -.943 dengan p = 0.345 (p>0.050). Hasil analisis Mann Whitney menunjukkan nilai Z = .000 dengan p = 1.000 (p> 0.050) artinya tidak ada pengaruh REBT dan tidak ada perbedaan afiliasi diri antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil Visual Inspection ada peningkatan mean setelah diberikan REBT. Posttest menunjukkan tingkat afiliasi diri pada kelompok eksperimen setelah mendapat REBT lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberikan REBT. Hasil tes prestasi, observasi, dan lembar kerja menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan pemahaman dan perilaku afiliasi setelah diberikan REBT.