Penelitian ini bertujuan untuk membantu memetakan permasalahan tentang makna hidup pada ibu yang bekerja sebagai pekerja seks di kawasan prostitusi Bong Suwung Yogyakarta dengan harapan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan partisipan. Jumlah partisipan penelitian sebanyak tiga partisipan ibu sebagai pekerja seks di kawasan prostitusi Bong Suwung dan tiga significant other yang bertugas mengkonfirmasi data dari partisipan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan sudah berhasil menemukan makna hidup. Makna hidup yang terealisasi dalam kehidupan ketiga partisipan yang sekarang ini masih ada dalam dunia prostitusi berusaha mengumpulkan modal untuk kehidupan selanjutnya, dengan maksud agar subjek bisa bertahan hidup dengan hasil usaha yang akan dikelola oleh subjek setelah berhenti dari pekerjaannya menjadi pekerja seks. Menjalani hidup sebagai pekerja seks tidak menghilangkan nilai peran sebagai ibu. Hal inilah yang mendasari ketiga partisipan dalam memaknai hidup karena bagi ketiga subjek hal yang tepenting dan berharga adalah anak walau dengan statusnya sebagai pekerja seks. Pemetaan terkait makna hidup ibu pekerja seks di kawasan prostitusi Bong Suwung dilatar belakangai dengan pengalaman masa lalu, berbagai relasi yang saling beririsan yaitu keluarga, pasangan, dan sosial hingaa ketidakhadiran pemerintah dan lembaga terkait atas pemberian akses pekerjaan yang layak kepada pekerja seks khususnya di Bong Suwung cukup memperburuk situasi. Perlu adanya penerimaan diri sebagai pekerja seks dan ibu yang bekerja sebagai pekerja seks untuk dapat memaknai hidupnya.