Orang dengan schizophrenia mengalami kesulitan dalam membina dan
mempertahankan hubungan sosial. Lebih lanjut, disfungsi sosial yang menjadi
salah satu karakterikstik gangguan pada orang dengan schizophrenia ini berkaitan
dengan rendahnya keterampilan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
social skills training terhadap peningkatan keterampilan sosial pada orang dengan
schizophrenia, yaitu keterampilan mendengarkan orang lain, keterampilan
membuat permintaan, mengekspresikan perasaan menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Subjek penelitian ini orang dengan schizophrenia berjenis
kelamin laki-laki yang menjalani rawat inap di Balai Rehabilitasi Yogyakarta.
Desain penelitian ini menggunakan eksperimen A-B-A. Keterampilan sosial
diukur dengan menggunakan observasi yang dilakukan oleh 3 rater. Berdasarkan
hasil analisis ketiga rater dikatakan ICC-konsistensi nilainya yaitu (ICC = 0.953),
Sig = 0.000 yang berarti bahwa hasil dari penelitian rater 1, penilaian rater 2 dan
penilaian rater 3 berkorelasi satu sama lain atau bersifat identik. Selain itu, hasil
dari grafik visual inspection dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
keterampilan sosial pada subjek dengan keterampilan sosial sangat rendah,
ditunjukkan dengan adanya perubahan dari fase A1 (8.5) ke fase B (13.5) dan ke
fase A2 (16.25) dan follow up (17.5). Hal tersebut berarti bahwa orang dengan
schizophrenia mengalami peningkatan keterampilan sosial setelah mendapatkan
social skills training, hal ini menunjukkan bahwa intervensi social skills training
dapat meningkatkan keterampilan sosial pada orang dengan schizophrenia.
Kata kunci:, keterampilan sosial pada orang dengan schizophrenia, social
skills training