Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan konsentrasi limbah cair
penyulingan minyak atsiri untuk mengendalikan ulat bawang Spodoptera exigua
serta memberikan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik. Penelitian ini
telah dilaksanakan dari bulan September – November 2019 di Desa Sumber
Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman dengan ketinggian lokasi ± 117
m dpl, dan Laboratorium Agronomi Fakultas Agroindustri Universitas Mercu
Buana Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktor tunggal, 3 ulangan dengan perlakuan tanpa penyemprotan
sebagai kontrol dan perlakuan jenis serta konsentrasi larutan limbah cair
penyulingan minyak atsiri yang terdiri atas 6 aras perlakuan yaitu pestidisa nabati
limbah daun cengkeh 75% dan 100%, pestisida nabati nilam 75% dan 100%,
pestisida nabati serai 75% dan 100%. Variabel yang diamati adalah identifikasi
hama, populasi hama ulat bawang merah, intensitas serangan hama ulat bawang
merah (%), tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot segar tanaman (g),
bobot kering tanaman (g), jumlah umbi per tanaman, bobot umbi segar per
tanaman (g), diameter umbi (mm) dan bobot kering matahari umbi per rumpun
(g). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji sidik ragam (5%) yang
diikuti uji Duncan’s Multiple Range Test (5%). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berbagai jenis dan konsentrasi limbah cair penyulingan minyak atsisri daun
cengkeh, nilam dan serai tidak berpengaruh dalam pengendalian S. exigua dan
pada pertumbuhan tanaman. Namun limbah cair penyulingan minyak atisri dari
cengkeh 75% memberikan hasil bawang merah tertinggi, tapi tidak berbeda nyata
dengan cengkeh 100%.