Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai macam
bahan dasar dan frekuensi pemberian PGPR (Plant Growth Promoting
Rhizobacteria) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam jepang. Penelitian
dilaksanakan di Dusun Selongisor, Desa Batur Kecamatan Getasan, Semarang
dari Oktober 2013 sampai Maret 2014, dan ketinggian tempat 1450 meter dpl,
suhu rata-rata 18oC-20oC, jenis tanah andosol. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri dari
2 faktor yaitu bahan dasar PGPR (B) yang terdiri dari 3 aras yakni rhizosfer
bambu (B1), rhizosfer putri malu (B2), rhizosfer teki (B3) dan frekuensi
pemberian PGPR (F) yang terdiri dari 3 aras yakni pemberian saat tanam (F1), 7
hst (F2) dan 14 hst (F3) + 1 kontrol (B0F0) dengan 3 kali ulangan. Hasil
percobaan menunjukkan tidak terjadi interaksi antara bahan PGPR dengan
frekuensi pemberian. Tidak ada beda nyata pada setiap perlakuan kecuali variabel
jumlah daun pada umur 7 hari yang dapat dilihat dari sidik ragam pertumbuhan
jumlah daun. Jumlah daun umur 7 hst menghasilkan jumlah daun lebih banyak
dibandingkan dengan kontrol.