Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangsa terhadap
kinerja reproduksi induk sapi potong PO, SIMPO dan LIMPO, di Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali. Metode pengambilan data dengan metode survai ke
peternak yang memiliki induk sapi potong dengan syarat minimal beranak sekali.
Data yang diambil identitas reproduksi meliputi umur pertama kawin, Post
Partum Estrus (PPE), Post Partum Mating (PPM), umur sapih, calving interval
dan Service Per Conception (S/C). Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis
dengan Analisis Variansi bila terdapat perbedaan dilakukan dengan uji lanjut
menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian yang didapat adalah rata-rata umur
pertama kali kawin yaitu sapi PO: 23,83±4,3; SIMPO: 24,3±5,3; LIMPO:
23,3±3,5 PPE sapi PO: 5,3±1,9; SIMPO: 4,4±1,9; LIMPO: 4,1±1,7. PPM sapi PO:
5,8±2,45; SIMPO: 4,6±1,9; LIMPO: 5,4±1,6. Umur sapih sapi PO: 6,13±1,05;
SIMPO: 5,6±1,37; LIMPO: 4,15±1,7. Calving Interval sapi PO: 15,34±1,9;
SIMPO: 14,99±2,04; LIMPO: 14,4±1,87 dan S/C sapi PO: 1,68±1,6; SIMPO:
2,21±1,2; LIMPO: 1,8±0,8. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bangsa sapi
SIMPO, LIMPO dan PO memiliki kinerja reproduksi yang sama. Bangsa PO lebih
lama estrus kembali setelah beranak dari kedua bangsa di Kecamatan Ampel yaitu
SIMPO dan LIMPO. Bangsa SIMPO mempunyai S/C lebih tinggi dan LIMPO
bangsa yang umur sapihnya lebih lama.