Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam gambaran
resiliensi wanita dengan infertilitas. Responden utama penelitian sebanyak dua
orang dengan karakteristik sebagai berikut: sudah menikah minimal 1 tahun
pernikahan, tinggal satu rumah bersama suami dan melakukan hubungan suami
istri tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Pendekatan studi kasus dengan
wawancara dan observasi sebagai metode dalam penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa responden memerlihatkan gambaran resiliensi yang
berbeda. Responden utama yaitu AR menampakkan resiliensi lebih baik
dibandingkan responden II yaitu WT. Kedua responden ini memerlihatkan
gambaran resiliensi yang unik dalam hal kepercayaan masing-masing responden
akan masa depan pernikahannya dan usaha mewujudkan kebahagiaan itu sendiri.
AR pesimis akan masa depan pernikahannya tetapi ada usaha untuk memiliki
anak sedangkan responden WT sangat yakin akan kebahagiaan pernikahannya
tetapi tanpa dibarengi dengan usaha untuk mewujudkan kebahagiaan terutama
yang berkaitan dengan kehadiran anak. Hasil penelitian ini juga manggambarkan
latar belakang ekonomi dan pendidikan berpengaruh terbentuknya kemampuan
resiliensi sesorang.