Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap keharmonisan keluarga dengan sikap terhadap penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif (NAPZA). Hipotesis dalam penelitian
ini adalah terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap keharmonisan
keluarga dengan sikap terhadap penyalahgunaan Narkoba/NAPZA. Semakin
positif
persepsi terhadap keharmonisan keluarga maka sikap terhadap
penyalahgunaan Narkoba/NAPZA akan semakin negatif, sebaliknya semakin
negatif persepsi terhadap keharmonisan keluarga maka sikap terhadap
penyalahgunaan Narkoba/NAPZA akan semakin positif. Selanjutnya subjek
penelitian ini adalah remaja berusia 15 sampai dengan 18 tahun, yang tinggal di
Kecamatan Wirobrajan, Kotamadya Yogyakarta. Hasil analisis data menunjukkan
rxy = - 0,378(p < 0,05). Berdasarkan hasil korelasi tersebut dapat dinyatakan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan negatif antara persepsi
keharmonisan keluarga dengan sikap terhadap penyalahgunaan narkoba terbukti.
Koefisien determinasi yang diperoleh R2 sebesar 0,143 artinya sumbangan
variabel persepsi keharmonisan keluarga terhadap sikap penyalahgunaan narkoba
sebesar 14,3 %..