Kemudahan dalam berkomunikasi dan mengakses informasi melalui dunia maya
seharusnya bisa digunakan untuk mempermudah proses belajar, namun yang terjadi
kemudahan tersebut sering kali disalahgunakan oleh remaja untuk melakukan halhal negatif yang dapat merugikan orang lain. Salah satu contoh dampak negatif dari
media sosial yang sangat marak terjadi adalah cberbullying. Terdapat faktor internal
maupun eksternal yang menyebabkan cyberbullying pada remaja dimana salah satu
faktor internalnya yaitu kecerdasan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara antara kecerdasan emosi dengan cyberbullying pada
remaja pengguna media sosial. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan
negatif antara kecerdasan emosi dengan cyberbullying pada remaja pengguna media
sosial. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 102 remaja pengguna aktif media
sosial dengan rentang usia 15-19 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan
skala, terdapat dua skala diantaranya skala cyberbullying dan kecerdasan emosi.
Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan (rxy) sebesar -0,368 dengan p = 0,000 (p ≤ 0,050),
artinya terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan
cyberbullying pada remaja pengguna media sosial. Berdasarkan pernyataan
tersebut, maka hipotesis yang diajukan diterima. Adapun sumbangan efektif
kecerdasan emosi terhadap cyberbullying sebesar 13,5% dan sisanya 86,5%
dipengaruhi oleh faktor lain.