Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh optimisme terhadap resiliensi
pada individu yang tidak lulus seleksi TNI. Hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan
positif antara optimisme terhadap resiliensi pada individu yang mengalami ketidak lolosan
dalam seleksi TNI, semakin tinggi optimisme pada individu maka semakin tinggi juga
resiliensinya. Partisipan terdiri dari 101 individu yang pernah mendaftar TNI berusia 17-
30 tahun di seluruh Indonesia, dengan 80,2% laki-laki dan 19,8% Perempuan. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup
Skala Optimisme, dan Skala Resiliensi. Ukuran sampel sebesar 101 individu dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa optimisme memiliki
hubungan positif dengan resiliensi pada individu yang tidak lulus seleksi TNI dengan
analisis product moment diperoleh koefisian korelasi (rxy) = 0.444 p = 0.000 (p < 0,050).
Studi yang secara khusus mengkaji pengaruh optimisme terhadap resiliensi pada individu
yang tidak lulus seleksi TNI masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan
kontribusi baru dalam memahami faktor psikologis yang berperan dalam proses adaptasi
pasca kegagalan seleksi TNI serta dapat menjadi dasar dalam pengembangan intervensi
psikologis bagi individu yang mengalami kegagalan serupa.