Ilustrator freelance berkembang pesat di era digital berkat kemajuan
teknologi yang mendukung fleksibilitas kerja (Castells, 2011). Namun, profesi ini
memiliki tantangan seperti persaingan tinggi, pendapatan tidak stabil, dan ketiadaan
jaminan kerja (Kässi & Lehdonvirta, 2018). Sekitar 34% ilustrator bekerja secara
mandiri dengan jam kerja 41–50 jam per minggu dan penghasilan rata-rata $4.986
per bulan (Zip Recruiter, 2024). Meskipun fleksibel, mereka menghadapi tekanan
kreativitas, ekspektasi klien, dan ketidakpastian pasar yang dapat berdampak pada
kesehatan mental serta memicu stres dan burnout (Duggan et al., 2020). Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi stres kerja pada ilustrator freelance
berdasarkan aspek fisiologis, psikologis, dan perilaku, serta faktor lingkungan,
organisasi, dan individu yang memengaruhinya. Menggunakan metode kuantitatif
dengan analisis deskriptif dan skala, penelitian ini melibatkan 65 ilustrator freelance
melalui teknik purposive sampling dan survei daring. Hasilnya menunjukkan
bahwa 84,6% ilustrator mengalami stres sedang, 12,3% stres rendah, dan 3,1% stres
tinggi. Faktor eksternal dan internal berkontribusi terhadap stres, sehingga
diperlukan dukungan dan strategi manajemen stres untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka.