Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi coping yang digunakan
perempuan dalam menghadapi perilaku diskriminatif yang disebabkan oleh budaya
patriarki. Dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara
mendalam dengan partisipan yang mengalami diskriminasi dalam berbagai bentuk,
termasuk verbal, nonverbal, struktural, dan interseksional. Diskriminasi ini
berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis, seperti penurunan harga diri,
stres kronis, dan gangguan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan
menggunakan strategi coping berbasis masalah (problem-focused coping), seperti
advokasi dan pelaporan diskriminasi, serta strategi berbasis emosi (emotionfocused coping), seperti mencari dukungan sosial dan relaksasi. Strategi ini
berkembang seiring pengalaman dan dukungan sosial. Penelitian ini berkontribusi
pada pengembangan teori coping, memberikan wawasan praktis bagi konselor,
serta menginformasikan kebijakan anti-diskriminasi. Temuan ini mendukung
pemberdayaan perempuan dalam menghadapi diskriminasi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka