HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN PADA DEWASA AWAL

Masa dewasa awal adalah masa stabilitas penghidupan dan kesuburan, yaitu
masa yang penuh dengan masalah emosional dan stres, masa isolasi sosial,
masa komitmen, dan masa ketergantungan pada perubahan nilai, kreativitas
dan adaptasi terhadap cara-cara baru, terdapat alasan mengapa penyesuaian
diri terhadap masalah - masalah pada dewasa awal begitu sulit. Hal ini
berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar rencana dan strategi yang
dilakukan untuk menyusun orientasi masa depan. Salah satu faktor yang dapat
dapat mempengaruhi orientasi masa depan adalah efikasi diri. Penelitian ini
megkaji tentang hubungan atara efikasi diri dengan orientasi masa depan pada
dewasa awal. Hipotesis pada penelitian ini adaalah terdapat hubungan positif
antara efikasi diri dengan orientasi masa depan pada dewasa awal. Artinya,
Semakin tinggi tingkat efikasi diri pada dewasa awal, maka akan semakin
tinggi pula orientasi masa depannya. Sebaliknya, semakin rendah efikasi diri,
maka akan semakin rendah pula orientasi masa depan. Metode penelitian yang
digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala orientasi masa
depan (α = 0,916.) dan skala efikasi diri (α = 0,802). Penelitian ini melibatkan
100 subjek yang merupakan dewasa awal. Teknis analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi diperoleh koefisien korelasi
sebesar rix = 0,827 dengan nilai p= 0.000 (p < 0,010), sehingga hipotesis
diterima maka terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan orientasi
masa depan pada dewasa awal. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
efikasi mempengaruhi orientasi masa depan pada dewasa awal.