Konflik interpersonal merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi
karyawan, terutama pada posisi sales associate di industri ritel yang memiliki
intensitas interaksi sosial tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara kecerdasan emosional dengan konflik interpersonal pada
karyawan dengan posisi sales associate di perusahaan ritel. Hipotesis yang
diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosional dan
konflik interpersonal. Subjek penelitian adalah 104 karyawan yang dipilih melalui
teknik purposive sampling, dengan kriteria utama yakni bekerja aktif sebagai
sales associate di perusahaan ritel wilayah Yogyakarta. Pengumpulan data
dilakukan menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala kecerdasan emosional
dan skala konflik interpersonal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman karena data tidak
terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang
signifikan antara kecerdasan emosional dan konflik interpersonal (r = -0,241, p =
0,014), yang berarti semakin tinggi kecerdasan emosional karyawan, maka tingkat
konflik interpersonal yang dialami semakin rendah. Namun demikian, nilai
koefisien determinasi menunjukkan bahwa kontribusi kecerdasan emosional
terhadap konflik interpersonal hanya sebesar 11,4%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. Temuan ini mengindikasikan bahwa penguatan
kecerdasan emosional dapat menjadi salah satu strategi dalam mengurangi konflik
interpersonal di lingkungan kerja, khususnya pada sektor ritel yang dinamis dan
padat tekanan