Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan
interaksi sosial pada mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Mahasiswa yang tidak aktif
dalam organisasi cenderung memiliki keterbatasan dalam menjalin relasi sosial secara
langsung di lingkungan kampus. Kecerdasan emosional dipandang sebagai salah satu faktor
penting yang mempengaruhi kemampuan individu dalam membangun hubungan sosial yang
efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan jumlah subjek
sebanyak 101 mahasiswa berusia 18-23 tahun yang tidak mengikuti organisasi kampus. Alat
ukur yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional berdasarkan teori Goleman (2005)
dan skala interaksi sosial berdasarkan aspek-aspek dari Soekanto (2012). Hasil analisis
menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan
interaksi sosial (rxy = 0.710, p < 0.001), dengan nilai determinasi (R²) sebesar 0.505. artinya,
kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 50.5% terhadap interaksi sosial
mahasiswa. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional, maka
semakin tinggi pula tingkat interaksi sosial yang dimiliki mahasiswa, meskipun mereka tidak
aktif dalam organisasi