Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kebermaknaan hidup pada
dewasa awal yang mengalami kasus perceraian orang tua. Penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif fenomenologi dengan lima partisipan dewasa awal berusia 19
22 tahun yang mengalami perceraian orang tua di Kota Palu. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis
menggunakan analisis data fenomenologis kualitatif menurut Creswell (2017)
dengan validitas data dipastikan melalui member check. Hasil penelitian
menunjukkan penyebab utama perceraian orang tua adalah kehadiran orang ketiga
(perselingkuhan), masalah ekonomi, dan poligami. Dampak psikologis yang
dialami partisipan meliputi ketidakstabilan mental, depresi, kecemasan, kesedihan
mendalam, dan perilaku menutup diri. Sebagian besar partisipan belum menemukan
makna hidup yang jelas, namun mereka mencari makna melalui figur orang tua
yang bertahan, hobi, dan pembelajaran dari pengalaman hidup. Dewasa awal yang
mengalami perceraian orang tua menghadapi tantangan dalam menemukan
kebermaknaan hidup melalui proses adaptasi psikologis, dukungan sosial, refleksi
spiritualitas, dan pengambilan hikmah positif dari pengalaman traumatis.