Remaja yang mengalami kehilangan orang tua karena kematian akan rentan
mengalami tekanan dan gangguan terkait emosional atau psikologis. Tidak semua
remaja mampu bangkit secara adaptif dan perbedaan tingkat resiliensi yang dimiliki
remaja menunjukkan perlunya pemahaman mengenai faktor-faktor yang dapat
memperkuat ketahanan mental remaja. Salah satu faktor tersebut adalah dukungan
sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial
dengan resiliensi pada remaja yang kehilangan orang tua karena kematian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara dukungan
sosial dengan resiliensi. Subjek pada penelitian ini adalah 232 remaja berusia 18–
22 tahun yang mengalami kehilangan salah satu atau kedua orang tua karena
kematian. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Dukungan Sosial dan Skala Resiliensi.
Hasil penelitian dianalisis dengan teknik korelasi Spearman’s Rho. Hasil koefisien
korelasi (rxy) = 0,146 dengan p = 0,027 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa ada hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan resiliensi pada
remaja yang kehilangan orang tua karena kematian. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dukungan sosial terhadap remaja yang kehilangan orang tua
karena kematian memiliki kontribusi sebesar 1,8% terhadap resiliensi.