Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pelatihan kepemimpinan
diri untuk meningkatkan work engagement pada staf unit manajerial pada PT. XYZ
di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model non-equivalent control group
design dengan membagi sampel dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Subyek dalam penelitian berjumlah 20 orang dengan
karakteristik sebagai berikut; terdaftar sebagai staf unit manajerial di PT. XYZ,
memiliki masa kerja minimal satu tahun, belum pernah mengikuti pelatihan
kepemimpinan diri, dan memiliki kategori skala work engagement sangat rendah
sampai sedang. Desain eksperimen pada pelatihan ini adalah quasi-experimental
design. Modul pelatihan disusun berdasarkan konsep dari Neck & Houghton
(2006) melalui 3 aspek, yaitu strategi perilaku terfokus, perilaku pola konstruktif,
dan strategi penghargaan alamiah. Skala work engagement menggunakan Utrecht
Work Engagement Scale (UWES) dari Schaufeli & Bakker (2003) yang
dimodifikasi berjumlah 24 aitem yang terdiri dari aspek semangat, dedikasi dan
penyerapan dalam pekerjaan, masing-masing aspek berjumlah 8 aitem. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kepemimpinan diri berpengaruh terhadap
work engagement pada staf unit manajerial (t = -2,596 dan p = 0,029). Subyek yang
masuk dalam kelompok eksperimen memiliki peningkatan kategori skala work
engagement. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah pelatihan
kepemimpinan diri (t = 2,645 dan p = 0,016).
(Kata Kunci : Pelatihan kepemimpinan diri, work engagement, staf unit manajerial)