Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis ekonomi penggunaan nanokapsul jus kunyit dalam ransum itik lokal jantan. Penelitian ini dilaksakan pada tanggal 11 April - 29 Mei 2019 di Dusun Samben, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Ransum yang digunakan yaitu P1 (ransum basal tanpa penambahan nanokapsul jus kunyit/kontrol) dan P2 (ransum basal dengan penambahan nanokapsul jus kunyit 4% dari ransum). Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah untuk 2 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 4 ekor itik lokal jantan. Data dianalisis dengan menggunakan independent-samples t-test (Uji-T). Peubah yang diamati adalah biaya produksi, penerimaan, pendapatan, Return Cost Ratio (R/C Ratio), rentabilitas, dan BEP (Break Event Point). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata biaya produksi pada perlakuan P1 dan P2 berturut - turut adalah Rp. 398.451,- dan Rp. 401.683,-; penerimaan adalah Rp.240.000/4 ekor,- dan Rp. 440.000/4 ekor,-; Pendapatan adalah Rp.-158.451/4 ekor,- dan Rp.38.317/4 ekor,-; R/C Ratio adalah 0,60 dan 1,10; Rentabilitas adalah -0,40 % dan 0,10 %; BEP (produksi) adalah 6,64 dan 3,65; BEP (harga) adalah Rp.99.613,-/ekor dan Rp.100.421,-/ekor. Penambahan 4% nanokapsul jus kunyit dalam pakan pada itik umur 6-10 minggu dapat meningkatkan penerimaan, pendapatan, Return Cost Ratio ( R/C Ratio), dan BEP (Break Event Point).

Kata kunci: analisis ekonomi, nanokapsul, jus kunyit, ransum itik, itik jantan lokal