Pengaruh Varietas Gabah Dan Perkecambahan Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Indeks Glisemik Beras Pratanak

Tingginya tingkat konsumsi beras dengan indeks glisemik yang tinggi memiliki pengaruh yang kurang baik bagi kesehatan terutama diabetes. Seiring dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin meningkat, maka diperlukan tindak pencegahan terhadap penyakit DM, salah satu upayanya adalah pengelolaan diet yang benar dan pemilihan makanan yang tepat. Beras parboiled mempunyai sifat fungsional memberikan dampak positif bagi kesehatan terutama karena nilai indeks glikemiknya rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sifat fungsional beras pratanak dapat dilakukan dengan cara perkecambahan. Varietas gabah merah (Inpari 24) dan Ciherang telah diklaim sebagai beras yang baik bagi kesehatan namun masih cukup tinggi kandungan indeks glisemiknya sehingga perlu dilakukan cara perkecambahan untuk menurunkan kadar indeks glisemik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan beras berkecambah pratanak yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan indeks glisemik yang rendah.
Penelitian ini dikerjakan dengan rancangan acak lengkap menggunakan percobaan faktorial. Faktor pertama yaitu varietas gabah merah (Inpari 24) dan gabah Ciherang dan faktor kedua yaitu cara pengolahan antara lain pratanak dan perkecambahan pratanak. Hasil yang diperoleh dilakukan analisis varian (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%. Apabila beda nyata masing masing perlakuan dilanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas gabah dan perkecambahan mempengaruhi kadar aktivitas antioksidan dan indeks glisemik beras pratanak. Kadar aktivitas antioksidan pada beras merah kecambah pratanak cokelat sebesar 66,71% dan nilai indeks glisemik 52.