STRATEGI PROMOSI WISATA WATU MABUR MANGUNAN DALAM MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN MELALUI MEDIA SOSISAL INSTAGRAM

Penggunaan media sosial di indonesia merupakan suatu kebiasaan yang selalu dilakukan di masa sekarang sebagai suatu media komunikasi online. Dengan jumlah pengguna yang terus bertambah, Instagram menjadi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk berpromosi, karena pemerintah berusaha mempromosikan Indonesia melalui berbagai macam media baru termasuk Instagram.
Dengan fokus pada bentuk visual atau gambar, fitur hashtag yang mempermudah pencarian dan jumlah pengguna yang berkembang pesat, Instagram mudah digunakan dan tidak menghabiskan banyak biaya. Instagram dapat dijadikan sebagai strategi pemasaran yang efektif bagi para pelaku bisnis pariwisata. Sehingga kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para pengurus tempat pariwisata sebagai suatu tujuan untuk menarik para wisatawan melalui media sosial instagram dengan mempromosikan tempat wisatanya. Salah satunya adalah wisata Watu Mabur yang memanfaatkan media sosial instgram sebagai media promosi pariwista.
Sifat media sosial Instagram yang real time, menekankan pada visual, fitur yang variatif, mudah digunakan dan efisien membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan. Metode yang di pakai dalam penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Pada hasil penelitian yang dilkukan peneliti pada wisata Watu Mabur Mangunan, peneliti menganalisis hasil pembahasan dari observasi yang dilakukan tersebut dengan mengunakan beberapa elemen dasar yang berkaitan dengan data yang didapat pada penelitian yang berkaitan dengan Strategi Promosi Wisata Watu Mabur Dalam Meningkatkan Minat Wisatawan Melalui Media Sosial Instagram menjadi suatu penulisan pada pembahasan. Peneliti mengambil teori yang digunakan dalam penulisan, yaitu teori dari Terence A. Shimp mengenai fungsi promosi sebagai suatu strategi promosi, yang terdri dari informing (memberikan informasi), persuading (membujuk), reminding (mengingatkan), adding value (menambah nilai), dan asisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan).