PENGARUH FREKUENSI PENYEMPROTAN DENGAN PUPUK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS INPARI 32

Banyak macam limbah pabrik pengolahan produk pertanian di Indonesia
belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu dari limbah tersebut adalah
limbah cair pabrik kelapa sawit atau sering disebut POME. Di sisi lain padi
merupakan kebutuhan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia, sehingga
produksi padi harus selalu ditingkatkan dengan cara salah satunya adalah
pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
limbah cair pabrik kelapa sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent) terhadap
pertumbuhan dan hasil padi varietas inpari 32. Penelitian dilakukan di lahan
sawah Brongkol, Sidomulyo, Kec. Godean, Kab. Sleman DIY dan Laboratorium
Agronomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta dari bulan Juli sampai dengan
November 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL) satu faktor yaitu frekuensi penyemprotan pupuk limbah cair
pabrik kelapa sawit. Empat taraf frekuensi penyemprotan dicobakan pada tanaman
padi yaitu 2, 3, 4 kali dan pemupukan lewat tanah. Hasil penelitian menunjukkan
pertumbuhan dan hasil padi varietas inpari 32 tidak nyata dipengaruhi oleh pupuk
limbah cair pabrik kelapa sawit dengan berbagai frekuensi penyemprotan.
Pertumbuhan dan hasil padi yang dipupuk dengan limbah cair pabrik kelapa sawit
sama dengan yang dipupuk kimia dengan dosis standar. Rata – rata hasil gabah
kering giling yang dicapai pada penelitian ini adalah 4 – 5 ton/ha.