PENGARUH KONSENTRASI PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PERILLA (Perilla frutescens)

Perilla merupakan tanaman herbal, obat, anti-mikroba, anti-alergi, anti�kanker, anti tumor, anti depresi, anti virus, anti asma dan aktivitas antioksidan.
Budidaya perilla yang dilakukan secara konvesional atau menggunakan pupuk
kimiawi membuat tanaman memberikan hasil yang baik namun tingkat residu yang
dihasilkan juga tinggi. PGPR memiliki potensi yang sangat besar dalam pertanian
diantaranya mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, menghasilkan hormon
pertumbuhan tanaman seperti auksin dan sitokinin yang dapat merangsang
pembelahan sel dan pertumbuhan akar dan batang tanaman, dapat meningkatkan
penyerapan nutrisi tanaman fiksasi nitrogen atmosfer, solubilisasi fosfat yang dapat
meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Bioferti merupakan PGPR yang
diisolasi dari tanaman katang-katang dan cemara udang yang merupakan tumbuhan
dominan pantai berfungsi sebagai pupuk hayati (biofertilizer) yang mengandung 4
konsorsium mikroba yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian ini
dilaksanakan di UPT Kebun Gunung Bulu, Universitas Mercu Buana Yogyakarta,
Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan 31 Agustus sampai 30
November 2023, di ketinggian 80,50 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini
menggunakan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan pengulangan 5 kali terdiri dari 6 perlakuan yaitu kontrol
(tanpa pemberian PGPR), NPK 16:16:16, pupuk kandang sapi, PGPR 20 ml/l,
PGPR 25 ml/l dan PGPR 30 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk
PGPR memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan perilla, namun belum
mampu memberikan pengaruh positif terhadap hasil perilla. Pemberian PGPR
konsentrasi 20 ml/l memberikan pertumbuhan perilla terbaik dibandingkan dengan
pemberian PGPR 25 ml/l, 30 ml/l maupun NPK (16:16:16) 450 kg/ha dan pupuk
kandang sapi 20 ton/ha.