STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI DIGITALISASI PENYIARAN PADA RRI YOGYAKARTA TAHUN 2022

RRI dituntut agar selalu bisa bertahan meski beberapa media serupa yang menyiarkan berita pada bermunculan dengan berbagai upaya dalam mempertahankan audience agar tidak beralih ke program lain. Salah cara RRI untuk dapat terus bersaing dengan membuat suatu fitur terbaru dengan upaya menggabungkan radio dengan internet yang menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat di akses dengan sangat mudah melalui gadget baik dari IOS ataupun android yaitu dengan aplikasi RRIplay Go
Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi digitalisasi penyiaran pada Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta dalam mempertahankan eksistensi di tengah era new media dengan memanfaatkan RRIplay Go tahun 2022.
Metode penelitian yang dgunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan penyajian data, reduksi data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian Strategi digitalisasi penyiaran pada Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta dalam mempertahankan eksistensi di tengah era new media dengan memanfaatkan RRIplay Go tahun 2022 adalah 1) mengenal khalayak, Radio Republik Indonesia Yogyakarta sudah menentukan yang menjadi audience yaitu dengan melakukan riset terhadap pendengar untuk mengetahui apa saja kebutuhan pendengar dalam mengkonsumsi berita. 2) menyusun pesan, RRI Yogyakarta dalam menyusun pesan ditentukan melalui melakukan observasi langsung ke lapangan, bentuk pengemasan berita sesuai dengan karakteristik dari audience. 3) Menetapkan metode, RRI Yogyakarta memiliki metode dalam melakukan pendekatan kepada audience yaitu dengan membagi lorong siaran dengan masing masing karateristik audience-nya. 4) Seleksi dan penggunaan medium digital, RRI telah menggunakan aplikasi RRIplay Go dari hasil konvergensi media yang sudah dilakukan oleh pihak RRI. 5) Hambatan dalam proses digitalisasi, terdapat beberapa hambatan yang yang dialami RRI Yogyakarta yaitu penyamaan satu makna dalam satu hal keputusan, hambatan sistemantis dan hambatan teknis.