HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA DENGAN ORANG TUA BROKEN HOME

Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak menuju dewasa
dimana belum di tahap perkembangan secara mental, dan sosial sehingga perlu
mengatasi tekanan emosi, psikologi, serta masa remaja banyak menarik perhatian
dalam kehidupan masyarakat orang dewasa. Dalam menghadapi permasalahan
yang terjadi pada remaja dengan orang tua broken home pengembangan dan
kemampuan emosional serta resiliensi pada remaja sangatlah penting agar remaja
mampu menghadapi masalah dan mampu mengubah menjadi sesuatu yang positif,
hal ini dapat dicapai dengan kemampuan resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kebersyukuran dengan resiliensi pada remaja dengan
orang tua broken home. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang
signifikan antara kebersyukuran dengan resiliensi pada remaja dengan orang tua
broken home. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang memiliki
karakteristik remaja dengan orangt ua broken home. Pengambilan subjek
dilakukan dengan non-probabilitas. Pengumpulan data penelitian menggunakan
Skala Kebersyukuran dan Resiliensi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien
korelasi (R²) sebesar 0,109 (p < 0.050). hal tersebut menunjukan bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara kebersyukuran dengan resiliensi.