SIFAT ANTIOKSIDASI BUBUK KUNIR PUTIH (Curcuma mangga Val.) SELAMA PENYIMPANAN DENGAN BERBAGAI METODE PENGEMASAN

Bubuk kunir putih yang diproduksi oleh industri Windra Mekar telah
banyak dikonsumsi masyarakat sebagai salah satu sumber antioksidan alami untuk
menjaga kesehatan tubuh serta membantu mengobati beberapa penyakit
degeneratif. Pengemasan yang digunakan untuk mengemas bubuk kunir putih
yang baik merupakan salah satu kebutuhan industri yang harus diteliti. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan jenis metode pengemasan dan lama
penyimpanan yang menghasilkan sifat antioksidasi bubuk kunir putih tetap tinggi.
Metode penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pola faktorial dengan 2 faktor yaitu variasi metode pengemasan (Bubuk terbuka,
Bubuk dalam kapsul dan Bubuk dalam kapsul dikemas plastik Polipropilen (PP))
dan lama penyimpananan (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 minggu). Pengamatan yang
dilakukan meliputi kadar air, aktivitas antioksidan, kandungan fenol total,
flavonoid dan tanin. Data yang diperoleh dihitung secara statistik dengan tingkat
kepercayaan 95% dan apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan
dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk kunir putih yang disimpan 8
minggu dalam kapsul yang dikemas plastik PP memiliki sifat antioksidasi paling
tinggi dengan kadar air 9,49%, RSA 64,37%, fenol total 1112,50 mgGAE/ 100 g,
flavonoid 205,20 mgEK/ 100 g, tanin 0,41 mg/100 g. Selama penyimpanan bubuk
kunir putih terjadi kenaikan kadar air, aktivitas antioksidan serta kandungan fenol
total, sedangkan kandungan flavonoid dan tanin mengalami penurunan secara
signifikan