HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED SOCIAL SUPPORT DAN REGULASI DIRI DENGAN RESILIENSI PADA MAHASISWA RANTAU YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

Mahasiswa rantau yang sedang mengerjakan skripsi akan banyak menghadapi kesulitan baik secara fisik maupun mental karena mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran selama proses pengerjaan skripsi. Oleh karena itu, mahasiswa memerlukan resiliensi untuk bertahan dan bangkit dari situasi yang sulit dan tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perceived social support dan regulasi diri dengan resiliensi pada mahasiswa rantau yang sedang mengerjakan skripsi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 204 mahasiswa dengan karakteristik sebagai mahasiswa rantau tahun yang sedang mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta. Metode pengumpulan data perceived social support menggunakan skala Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), regulasi diri dengan menggunakan skala Short Self-Regulation (SSR), Skala resiliensi menggunakan skala Connor-davidson Resilience Scale (CD-RISC). Teknik analisis data digunakan merupakan teknik korelasi Spearman-rho (rank spearman correlation coefficient) yang dikembangkan oleh Charles Spearman. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh nilai korelasi (rs) = 0,118 dengan (p < 0,050) yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara perceived social support dengan resiliensi pada mahasiswa rantau yang sedang menegerjakan skripsi, hasil uji analisis korelasi spearman correlation diperoleh nilai korelasi (rs) = -0,223 dengan (p < 0,050) yang menunjukkan adanya hubungan siginifakan antara regulasi diri dengan resiliensi pada mahasiswa rantau yang sedang menegerjakan skripsi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan perceived social support dan regulasi diri dengan resiliensi pada mahasiswa rantau yang sedang mengerjakan skripsi. Diterimanya hipotesis ini menunjukkan nilai hasil analisis data tersebut juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R^2) = 0,28 hal tersebut menunjukkan bahwa perceived social support memiliki kontribusi sebesar 28% terhadap resiliensi, sedangkan nilai koefisien determinasi (R^2) = 0,34 hal tersebut menunjukkan bahwa regulasi diri memiliki kontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi dan sisanya 38%.