ASAP CAIR DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENCEGAH HAMA PADA TANAMAN BAWANG MERAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asap cair dan frekuensi
penyemprotan optimal dalam mengendalikan Spodoptera exigua yang menyerang
bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan sepanjang April – Juli 2018 di Jalan
Samas, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan percoban faktorial 3x3
dengan satu kontrol negatif yang disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 3
ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi penyemprotan yang tersusun dari 3 taraf,
yaitu F1 (4 hari sekali), F2 (7 hari sekali), F3 (10 hari sekali), dan faktor kedua
berupa konsentrasi asap cair terdiri dari K1 (10 ml/16 L), K2 (15ml/16 L), dan K3
(20 ml/16 L). Data dianalisis menggunakan uji sidik ragam (ά:5%) yang diikuti uji
Duncan’s Multiple Range Test. Hasil tabel menunjukkan bahwa tidak ada interaksi
antar perlakuan. Konsentrasi asap cair limbah tempurung kelapa 15ml/16L mampu
menekan populasi dan intensitas serangan ulat bawang Spodoptera exigua dan
memberikan hasil jumlah dan bobot umbi lebih baik, namun tidak signifikan dengan
konsentrasi 10 dan 20ml/16L. selain itu frekuensi penyemprotan asap cair pada
bawang merah setiap 4,7, dan 10 hari sekali tidak mempengaruhi hama ulat bawang,
pertumbuhan maupun hasil bawang merah. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi asap cair optimal untuk mengendalikan Spodoptera exigua adalah
15ml/16L yang disemprot 10 hari sekali.
Kata kunci: asap cair, bawang merah, Spodoptera exigua Hub