HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA SISWA YANG MENGAMBIL GAP YEAR DI BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA COLLEGE YOGYAKARTA

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan
menyebabkan tingkat persaingan masuk perguruan tinggi menjadi semakin ketat,
khususnya pada jurusan tertentu seperti kedokteran. Siswa-siswa yang belum
diterima pada jurusan yang diinginkan kemudian memilih untuk mengambil gap
year. Belum banyak studi yang membahas mengenai kondisi siswa yang
mengambil gap year di Indonesia, tetapi diketahui bahwa individu yang mengalami
fear of failure akan mengalami gangguan pada taraf kesehatan mental mereka,
termasuk pada subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara fear of failure dengan subjective well-being pada siswa yang
mengambil gap year. Subjek penelitian melibatkan siswa gap year berusia 18-20
tahun (N=60). Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala SWB dan PFAI.
Metode analisis menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis
didapatkan nilai (rxy)= -0,737 (p<0,05). Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antara fear of failure dan subjective well-being memiliki korelasi negatif.
Ditemukan koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R² sebesar 0,543 hal ini
membuktikan bahwa variabel fear of failure dapat memberikan pengaruh sebesar
54,3 % pada variabel subjective well-being, sedangkan 45,7 % dipengaruhi oleh
faktor-faktor lainnya.