USING WAYANG KULIT FOR IMPROVING STUDENTS’ SPEAKING SKILLS AND AWARENESS ON LOCAL WISDOM (Descriptive Qualitative Research conducted at The State Islamic Middle School of Kulon Progo)

Kurniawan Joni Prakosa, 13131031 (2019) USING WAYANG KULIT FOR IMPROVING STUDENTS’ SPEAKING SKILLS AND AWARENESS ON LOCAL WISDOM (Descriptive Qualitative Research conducted at The State Islamic Middle School of Kulon Progo). Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRACT.pdf]
Preview
Text
ABSTRACT.pdf

Download (301kB) | Preview
[thumbnail of CHAPTER I.pdf]
Preview
Text
CHAPTER I.pdf

Download (319kB) | Preview
[thumbnail of CHAPTER II.pdf] Text
CHAPTER II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (539kB) | Request a copy
[thumbnail of CHAPTER III.pdf] Text
CHAPTER III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (339kB) | Request a copy
[thumbnail of CHAPTER IV.pdf] Text
CHAPTER IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (670kB) | Request a copy
[thumbnail of CHAPTER V.pdf]
Preview
Text
CHAPTER V.pdf

Download (314kB) | Preview
[thumbnail of COVER AND APPENDIX.pdf] Text
COVER AND APPENDIX.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[thumbnail of THESIS FULL TEXT.pdf] Text
THESIS FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Di era globalisasi membuat budaya berubah. Yogyakarta mempunyai budaya yang tetap terjaga sampai sekarang. Wayang kulit telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO on November 7, 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah serta sangat berharga. Hal ini menujukan bahwa wayang kulit telah dikenal didunia. Wayang kulit adalah warisan kearifan lokal Provinsi Yogyakrata. Itu memiliki nilai moral yang tinggi di dalam cerita dan sejarah. Sehingga, penggunaan wayang kulit sebagai media pengajaran berpengaruh pada proses belajar mengajar sekaligus meningkatkan kesadaran siswa tentang pelestarian kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mendeskripsikan implementasi penggunaan wayang kulit sebagai media pengajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa (2) Untuk menggambarkan bagaimana penggunaan wayang kulit meningkatkan kesadaran siswa tentang kearifan lokal.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Kualitatif Deskriptif. Peneliti melakukan penelitian pada siswa VIIIA dari salah satu Sekolah Menengah Islam Kulon Progo. Peneliti menggunakan desain eksplorasi (prioritas tinggi pada kualitatif dan kualitatif rendah pada kuantitatif) dari Mix-Method untuk mendapatkan data. Data metode kualitatif dan kuantitatif digabungkan untuk membuat temuan lebih kuat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan tes. Instrumen-instrumen itu digunakan untuk menemukan kebutuhan siswa. Kemudian, dibuatlah bahan yang dipadukan dengan wayang kulit sebagai media pengajaran. Terakhir, setelah data sudah dianalisis, peneliti melakukan wawancara mendalam untuk menyelidiki lebih lanjut tentang beberapa informasi yang masih tidak puas dengan pendapat peneliti. Sehingga, temuannya membuat jelas.
Hasil penelitian ini, berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa penggunaan wayang kulit sebagai media pengajaran dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan meningkatkan kesadaran siswa tentang kearifan lokal mereka. Peningkatan keterampilan berbicara siswa dibuktikan dengan perbandingan skor pre-test siswa dan skor post-test siswa. Siswa berarti skor pre-test adalah 66.1 dan nilai rata-rata post-tes siswa adalah 81.74. Terbukti ada peningkatan 15,64 poin sebelum dan sesudah peneliti melakukan implementasi. Penggunaan wayang kulit juga meningkatkan kesadaran siswa tentang kearifan lokal mereka. Itu terbukti oleh First, kita bisa melihat respon siswa terhadap kuesioner. Sebelum peneliti melakukan implantasi, siswa memahami kearifan lokal mereka begitu saja. Kedua, implementasi wayang kulit sebagai media pengajaran membuat siswa lebih menarik dalam mempelajari kearifan lokal mereka. Ketiga, data yang ditunjukkan di kuesioner menunjukkan jika minat siswa untuk belajar lebih banyak tentang wayang kulit tinggi. Keempat, pernyataan nomor 9 dari kuesioner kesadaran menunjukkan bahwa semua siswa 8A ingin mempertahankan atau menyelamatkan warisan kearifan lokal mereka. Terakhir, hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa minat siswa untuk belajar lebih banyak tentang wayang kulit meningkat.

Kata kunci: Wayang Kulit, Speaking Skill, Kepedulian terhadap Kearifan Local

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Lokasi Hardcopy: Elysa Hartati, S.Pd., M.Pd.
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PE English
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Pendidikan Bahasa Inggris UMBY
Date Deposited: 03 Jul 2019 04:31
Last Modified: 03 Jul 2019 04:31
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/5638

Actions (login required)

View Item
View Item